DISAMBUT PELANGI DI CANDI IJO

00:40:00



Sore itu cuaca galau alias labil. Beberapa menit hujan, kemudian cerah, kemudian gerimis, lalu cerah lagi. Hujan turun saat saya dan kawan-kawan tiba di pelataran parkir Candi Ijo di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Untungnya, tak lama kemudian hujan reda. Kami pun bergegas menaiki anak tangga menuju candi bercorak Hindu ini. Dan, terasa istimewa, kami disambut pelangi.

Pelangi di Candi Ijo
Candi Ijo terletak di dataran tinggi bukit bernama Gumuk Ijo¸ sekitar 375 meter di atas permukaan laut. Itulah mengapa candi ini juga disebut Candi Ijo. Kabarnya, Candi Ijo merupakan candi yang posisinya paling tinggi di antara candi-candi lain di Yogyakarta. Memang, dari atas bukit ini, pengunjung disuguhi panorama alam berupa persawahan dan perbukitan. Bahkan, dari tempat ini terihat juga Bandara Adisucipto dan Pantai Parangtritis. 

Candi utama
Siluet tiga candi kecil
Candi Ijo yang diperkirakan dibangun antara abad ke-10 sampai ke-11 Masehi ini sepertinya tidak utuh lagi. Bagian candi yang masih tampak kokoh ada di puncak bukit. Terdapat empat bangunan candi, yaitu satu candi utama dan tiga candi yang lebih kecil. Candi utama berada di sisi timur, sedangkan tiga candi yang lebih kecil berjajar di sisi barat. Setiap candi memiliki ruang dengan pintu kecil. Pintu candi utama menghadap ke barat, sedangkan pintu tiga candi lainnya menghadap ke timur. 
Reruntuhan candi
View Gunung Merapi
Sementara itu, di bagian bawah bukit, terdapat reruntuhan candi. Kabarnya, candi-candi tersebut dalam proses evakuasi dan pemugaran oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta. Mudah-mudahan segera yaa. Hehe. Jika semua bagian candi telah berwujud utuh lagi, saya sangat yakin, kompleks Candi Ijo akan semakin menarik dan megah. Apalagi, candi-candi tersebut berada di bukit berundak di dataran tinggi. 

View perbukitan
View Bandara Adisucipto
Beberapa pengunjung mengaku sengaja berkunjung ke Candi Ijo sore hari. Mereka ingin menyaksikan matahari tenggelam. Tak heran, saat itu para pengunjung berderet di sisi tebing menunggu sunset. Apalagi saat itu cuaca memang cerah. Kami pun bertahan hingga menjelang azan maghrib. 
Candi bermandi sinar matahari
Menanti sunset
Candi Ijo menutup trip saya di Yogyakarta, 31 Desember 2014 – 2 Januari 2015. Tiga hari di Kota Gudeg itu sangat berkesan bagi saya. Sebelas destinasi menarik saya kunjungi, yaitu MuseumBenteng Vredeburg, Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Gunung Merapi, Bukit Parangendog, Gumuk Pasir, Air Terjun Sri Gethuk, Pantai Ngandong, Pantai Drini, BukitSambirejo, dan Candi Ijo. Terima kasih untuk dua kawan saya, Dede Sunarya dan Ryo Rebi, yang meluangkan banyak waktu untuk membantu dan menemani saya. Rasanya, saya masih ingin suatu hari datang lagi dan menjelajahi Yogyakarta. (*)

You Might Also Like

2 comments

  1. Woooouuuuu.. Pengen gegoleran diatas rumput ijonya sambil ngeliatin Pelangi..

    Btw cuma selisih beberapa hari aja Mas, saya juga akhir Desember kemarin sempet kesana.. Dan... Ketagihan pengen kesana lagi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe. Iya nih mas, saya merasa beruntung ketemu pelangi di sini. Wah, sayang ya kita waktu itu belum kenal. Kalo udah kan bisa explore Jogja bareng2. Hehehe

      Delete