Percaya atau tidak, Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Nganjuk,
ternyata memiliki sebelas air terjun. Sekali lagi, semua berada di satu desa,
bukan satu kota. Sedudo merupakan air terjun yang paling populer. Sepuluh air
terjun lainnya masih bisa dibilang alami karena belum tersentuh pembangunan
fasilitas tambahan layaknya objek wisata. Terang saja saya geleng-geleng kagum
mendengar keterangan warga yang saya temui di Air Terjun Gedangan itu. Dengan
mudah, saya percaya karena Desa Ngliman memang berada di lereng Gunung Wilis yang
dilimpahi banyak sumber air alami.
Salah satu yang seru saat traveling
adalah menemukan objek baru yang sama sekali tidak direncanakan sebelumnya. Makin
seru lagi jika objek tersebut ternyata menarik dan masih “perawan”. Itulah yang
saya alami saat berkunjung ke Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Nganjuk. Maksud
hati hanya mendatangi Bukit Watu Lawang dan Air Terjun Sedudo, tetapi ternyata
ada tiga air terjun lain yang masih alami, yaitu Air Terjun Gedangan,
Singokromo, dan Putri Wilis. Kali ini saya mengulas Air Terjun Gedangan.
Turun dari Bukit Watu Lawang, saya tancap gas menuju Air
Terjun Sedudo. Saya belum pernah mengunjungi objek wisata yang sebenarnya sudah
sangat populer di Nganjuk dan sekitarnya ini. Karena itu, saya tak mau menyia-nyiakan
kesempatan. Tiket seharga Rp 10 ribu sudah di tangan, lokasinya pun tak jauh
dari Bukit Watu Lawang. Saya juga penasaran seperti apa kondisi Sedudo kini setelah
ditutup beberapa bulan lantaran pernah terjadi musibah tebing longsor hingga
merenggut tiga nyawa pengunjung.
Kesan saya tentang
Nganjuk selama ini ternyata salah besar. Beberapa kali mendatangi kota dan
sejumlah kecamatan, kesan saya, kota berjuluk Kota Angin itu bercuaca panas.
Ternyata, ada satu kecamatan di sana yang berudara sejuk. Namanya Kecamatan
Sawahan. Berada di lereng Gunung Wilis, Kecamatan Sawahan memiliki sejumlah
destinasi wisata alam seperti bukit, air terjun, dan persawahan. Kamis, 5 Mei
lalu, saya menghabiskan waktu seharian untuk mendatangi lima objek menarik di
sana. Kali ini, saya akan mengulas Bukit Watu Lawang.