AIR TERJUN BLAWAN: PETILASAN DAMAR WULAN

00:06:00



Setelah mendaki Gunung Ijen, sayang jika Anda tidak meluangkan waktu untuk menikmati Air Terjun Blawan. Jaraknya hanya sekitar 3 km dari kaki Gunung Ijen (Pos Paltuding) ke arah Bondowoso. Objek wisata ini berlokasi di Desa Kalianyar, Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso, dan berada dalam kawasan Cagar Alam Ceding.

Air Terjun Blawan disebut juga Air Terjun Damar Wulan. Masih ingat siapa Damar Wulan? Lupa? Sama. Hehe. Yuk, kita ingat lagi. Damar Wulan, seperti dilansir wikipedia.org, adalah tokoh legenda cerita rakyat Jawa. Damar Wulan mengabdi sebagai tukang rumput kepada Patih Loh Gender dari Majapahit. Karena kepandaiannya, Damar Wulan menjadi abdi andalan Patih Loh Gender. Anjasmara, putri sang patih, terpikat dan jatuh cinta kepadanya.

Jalan menuju Air Terjun Blawan
Damar Wulan kemudian mendapat tugas dari raja putri Majapahit, yaitu Ratu Kencana Wungu, untuk menyamar dengan tujuan membantu mengalahkan Menak Jinggo, penguasa Blambangan, yang bermaksud memberontak kepada Majapahit. Damar Wulan yang tampan dapat menarik perhatian selir-selir Menak Jinggo, yaitu Waeta dan Puyengan.


Air Terjun Blawan 1

Dengan bantuan mereka, Damar Wulan berhasil memperoleh senjata sakti gada Wesi Kuning milik Menak Jinggo. Menak Jinggo kemudian berhasil dikalahkan dan Damar Wulan menjadi pahlawan. Ia memboyong kedua selir tersebut serta pada akhirnya juga mempersunting sang raja putri Majapahit.

Cukup ya ceritanya. Hehehe. Nah, dalam perjalanannya ke Blambangan (Banyuwangi), Damar Wulan sempat singgah dan mandi di Air Terjun Blawan. Ya, betul. Itulah sebabnya air terjun ini juga dikenal dengan nama air terjun Damar Wulan. 

Air Terjun Blawan 2
Aku dan rombongan mengunjungi Air Terjun Blawan sepulang mendaki Gunung Ijen Sabtu, 25 Oktober 2014, lalu. Setelah memarkir kendaraan, kami lebih dulu merelaksasi badan yang sangat penat di pemandian air hangat. Tiketnya Rp. 2.000/orang. Lumayan, pegal-pegal pun berkurang. Hehe.

Kami lalu melanjutkan penjelajahan ke air terjun.  Setelah membayar tiket Rp. 2.500/orang, kami menyusuri jalan setapak sejauh kurang lebih 100 meter dengan sedikit tanjakan berupa tangga beton. Sempat kaget saat sekawanan monyet “menyapa” kami dari pohon-pohon tinggi di sepanjang perjalanan. Untungnya, mereka bisa jaga jarak. Hehe. 

Air Terjun Blawan 3
Aku langsung terpukau saat melihat air terjun ini. Sebab, air terjun ini diapit dua tebing tinggi yang ditumbuhi lumut dan tanaman hijau lainnya. Selain itu, air terjun setinggi 30 ini sangat deras. Padahal, saat itu masih musim kemarau. Warna airnya kekuningan karena mengandung belerang.

Air Terjun Blawan 4
Kami tidak bisa turun ke dasar air terjun. Pengunjung memang hanya bisa menikmati keindahan alam ini dari bibir tebing, tepat di bagian tengah air terjun. Hati-hati ya. Tebing ini rawan longsor. Pada saat-saat tertentu, tebing ini ditutup pagar bambu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pelangi di Air Terjun Blawan
Ada yang istimewa. Kami sempat disuguhi pelangi di salah satu sisi tebing. Indahnyaa. Maklum, sudah sangat lama aku tidak melihat pelangi. Hehe. Perpaduan warna hasil pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air itu tak muncul lama. Tetapi, itu sudah cukup untuk menambah rasa puas mengunjungi tempat ini. 

Aku dan Air Terjun Blawan
Bagaimana? Tertarik mengunjungi tempat ini? Kalau iya, jadikan Air Terjun Blawan dan pemandian air panasnya satu paket dengan kunjungan Anda di Kawah Ijen. Siapa tahu, Anda memperoleh titisan ketampanan Damar Wulan. Hehe. Jika Anda punya banyak waktu, di antara Kawah Ijen dan Air Terjun Blawan, juga ada destinasi menarik, yaitu Kawah Wurung, Kali Pahit, dan perkebunan kopi. (*)

You Might Also Like

2 comments

  1. Subhanallaah dahsyatnya keindahan alam Ilaahi rabbi... pengen punya rumah di dekatnya dengan jendela menghadap air terjun itu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga takjub, Syir. Tapi, kalo punya rumah di sini, siap-siap bertetangga dengan monyet. Hehehe.

      Delete